Liburan Dengan Online

Bulan ini banyak tanggal merahnya. Cuma tidak berurutan sehingga liburnya tidak bisa panjang. Makanya saudara-saudaraku yang dari luar Nganjuk yang libur semester atau libur cuti bersama jalan-jalan keluar kota. Kalau aku, anak Nganjuk yang belum libur semester dan tidak ada cuti bersama hanya menerima nasib di rumah saja.
Terus libur-libur begini di rumah saja mau ngapain? Masa cuma makan, tidur dan nonton televisi aja? Ya bagaimana lagi adanya cuma itu. Tapi masih mending sekarang ada laptop yang online. Jadi selain nonton tv, masih bisa main game online, download lagu atau ngeblog seperti saat ini.
Salah satu game yang kusuka, lewat aplikasi facebook, Premier Football. Aku hampir tak pernah melewatkan game ini setiap online. Bagaimana dengan teman-teman mengisi liburan? Apa seperti aku? Kalau suka juga Premier Football di Facebook, jangan lupa menantangku ya?

Belajar Berkombinasi

Aku merasa belajar di SMP berbeda dengan di SD. Ya pastilah, karena ada beberapa pelajaran baru yang dulu tidak ada di SD, dan cara belajar yang mesti disesuaikan. Salah satunya adalah pelajaran yang buku-bukunya tidak aku punya sehingga mesti di download dari internet.
Memang beberapa buku mendapat pinjaman dari sekolah, tapi kalo mau lebih banyak menambah pengetahuan, bisa mengunduh buku lain dari http://bse.depdiknas.go.id atau bisa juga lewat http://bse.invir.com. Dari buku-buku diktat pinjaman sekolah dan buku elektronik downloadan bisa dikombinasikan untuk saling melengkapi.
Beberapa daerah lain sekarang sudah pada Ujian Tengah Semester, atau bahkan sudah selesai, bisa agak bersantai. Untuk anak-anak sekolah Nganjuk, selamat belajar menghadapi UTS.

Selamat Idul Fitri 1430 Hijriyah

Meski telat, yang penting niat. Karena acara yang padat di dunia nyata, harus silaturahmi, jalan-jalan, berwisata, dan sebagainya, makanya baru sekarang aku bisa kembali menyambangi dunia mayaku.
Muhamad Faris Eka Setyawan mengucapkan selamat berlebaran, mohon maaf lahir dan batin. Semoga di hari yang fitri ini diberikan rahmat dan hidayah-Nya agar bisa menjalani kehidupan yang lebih baik daripada yang telah lalu. Amin.

Mengunjungi Candi Lor

Seneng banget bisa jalan-jalan lagi. Berkeliling-keliling Nganjuk sambil lebih mengenal tempat tinggal. Ternyata sejarah Nganjuk sudahlah panjang. Menurut buku IPS-ku Nganjuk sudah ada sejak 937 Masehi atau 1072 tahun silam. Buktinya apa?
Adanya Nganjuk bisa dibuktikan di Museum Anjuk Ladang. Disana bisa ditemui Prasasti Anjuk Ladang yang merupakan awal mula Nganjuk. Prasasti ini diambil dari Candi Lor yang aku kunjungi sekarang ini. Candi Lor ini merupakan salah satu dari dua candi yang ada di Nganjuk, satunya lagi Candi Ngetos, aku juga pernah kesana.
Di komplek Candi Lor sekarang sudah diperbaiki dan ditata lebih baik, bisa dilihat dari jalan, dulu tertutup kebun jagung. Hanya saja candinya belum dipugar. Masih ada tumbuhan besar yang hidup diatas candi dan mengganggu candi. Tapi sepertinya tumbuhan besar itu telah menyatu dengan candi terlihat dari akar-akar besar yang keluar dari candi. Pemugaran total saja yang mungkin bisa menyelamatkan candi.
Harapanku semoga pemerintah Kabupaten Nganjuk bisa cepat memperbaiki candi dan bisa menjadi salah satu obyek wisata andalan.

Ke Sedudo Lagi

Mengisi hari libur dengan jalan-jalan memang menyenangkan. Hanya saja tujuan di sekitar Nganjuk, terutama obyek wisatanya tak banyak. Kalau sudah ke Sedudo, Roro Kuning, Goa Margotrisno, Museum Nganjuk, Museum dr Soetomo, Candi Ngetos, Candi Lor, dan TRAL sudah pernah dikunjungi, terus mau kemana lagi. Mestinya lihat obyek wisata di luar kota, tapi waktu dan biaya terbatas, makanya ya mengunjungi kembali obyek-obyek wisata tersebut.
Seperti kemarin pas libur dua hari, kembali mengunjungi Obyek Wisata Air Terjun Sedudo. Berwisat ke Sedudo adalah selain air terjunnya, selama perjalanan bisa menikmati pemandangan alami pegunungan, udara yang segar dan suasana khas desa. Jadi mengasyikkan dan menyenangkan. Makanya orang-orang yang pernah ke Sedudo tak jemu ingin kembali kesana.
Kebetulan pas libur kemarin banyak pengunjung yang datang ke sehingga suasana ramai kolam pemandaiannya. Semua ingin menikmati jatuhnya air langsung dari atas bukit. Tapi ada juga pengunjung yang hanya melihat-lihat saja, menikmati suasana, bersantai sambil minum kopi atau teh panas dan gorengan.

Santai Dengan Mancing

Mengisi liburan mesti yang positif. Liburan juga tidak harus menyiapkan banyak duit. Yang penting senang, mengasyikan dan aman dari bahaya, kegiatan apapun bisa untuk mengisi libur panjang ini. Apalagi kalau sesuai dengan hobi kita, itu lebih baik lagi.
Bagi teman-teman yang suka mancing ikan atau mancing mania, pastinya libur panjang seperti sekarang adalah waktu yang tepat untuk melakukan hobinya ini. Banyak tempat untuk mancing, bisa di kolam pemancingan yang berbayar atau tempat umum seperti waduk, sungai yang tidak berbayar. Tapi kalau musim sekarang mungkin sungai sudah mulai mengering. Jadi pilihan tidak banyak untuk yang tidak berbayar. Kalau tidak menginginkan pemancingan di kolam, bisa di tempat umum yang berbayar, seperti Waduk Waruturi, Kalibening atau Logawe. Di tempat itu, kelebihannya bisa menikmati pemandangan dan suasana yang alami dan biasanya tempatnya sangat luas sehingga bisa sambil bermain.
Tapi dimanapun tempatnya, harus menyenangkan dan tetap berhati-hati. Selamat berlibur.

Lulus SD Melanjutkan SMP

Horee...
Alhamdulillah aku lulus. Pengumuman kelulusan tanggal 20 Juni kemarin aku dinyatakan lulus. Lulus dari sekolahku di SDN Putukrejo I. Kelulusanku juga dibarengi nilai ujian nasional yang menurutku bagus. Total nilai NUN yang aku dapatkan adalah 27,20 untuk tiga pelajaran yang diujikan. Masing-masing nilai Bahasa Indonesia adalah 9,20 Matematika 9,00 dan Ilmu Pengetahuan Alam 9,00.
Dengan berbekal hasil tersebut, aku akan mendaftar ke sekolah yang sejak awal aku ingin belajar disana, SMP Negeri 2 Nganjuk. Aku berharap nilaiku membuat aku bisa diterima menjadi siswa disana. Besok aku bersama teman-temanku akan ke Nganjuk untuk mendaftar.
Selamat tinggal SDN Putukrejo I, Loceret.
Buat teman-teman yang membaca blogku, doakan aku agar bisa sekolah di Nganjuk.

Melihat Sungai Brantas

Tahukah kalian Sungai Brantas? Jawabnya offcourse yes kan? Ya iyalah, sungai yang membatasi Nganjuk dan Kediri di sebelah timur. Juga membatasi Nganjuk dengan Jombang. Sungai Brantas adalah sungai terlebar di Pulau Jawa. Makanya aku juga ingin tahun seperti apa sungai ini.
Meski sering melintasi sungai ini jika ke Surabaya atau pas mau ke Kediri, tapi belum pernah benar-benar melihat dari dekat sungai ini. Kebetulan pas ke Patianrowo kesempatan itu datang. Aku bisa lihat Sungai Brantas mulai Kertosono sampai Ngronggot. Dari Desa Pecuk, Kelurahan Pelem, Desa Juwono dan Desa Trayang. Asyik saja bisa lihat sungai di desa yang berbeda, tapi sepertinya tak banyak perbedaan sungai dari tempatku melihat. Disana-sini ada penambangan pasir dan daerah aliran sungai yang semakin sempit.
Namun ada baiknya, yaitu beberapa tempat sekarang ini ditanami pepohonan, sehingga menjadi rimbun dan bisa mencegah terjadinya erosi atau longsor. Yang jelas dari tanggul Sungai Brantas masih terlihat betapa besar sungai ini, dan pemandangan yang menghijau di sepanjang aliran sungai.

Jajan Bakso Lagi

Itu pasti. Kan favoritku. Sebisa mungkin masuk jadwal pengisi perutku. Tapi karena tak semua bakso cocok dengan lidahku jadinya hanya warung bakso tertentu aja yang akhirnya menjadi tempatku nongkrong menikmati bola daging kenyal ini.
Pas ke Blitar dulu, ada warung bakso enak di daerah Kras Kediri, dari Kediri warung berada di pinggir jalan sebelah kanan, mantap banget, apalagi es campurnya juga ok. Sayangnya jauh dari Nganjuk.
Bukan promosi atau apa, tapi di Nganjuk beberapa kali ini, sepertinya aku suka dengan warung bakso satu ini. Bakso Solo, warung ini oke juga sajian baksonya. Tersedia pangsit goreng pelengkapnya dan lontong. Rasa cocok, tempat lumayan nyaman, harga pas sehingga masuk daftar tongkrongan. Letaknya di tengah kota juga menjadi kelebihan. Disini juga ramai pengunjung jadi ya dipaskan saja waktu makannya sehingga bisa menikmati sajian bakso solo ini dengan nyaman.

Semarak HUT Nganjuk

Mumpung minggu, libur aku sempatkan keliling Nganjuk. Dari rumah menuju ke barat terus ke utara menuju kota. Ternyata yang paling ramai ada di pusat kota, tepatnya di alun-alun. Aku tahunya ada acara pembuatan replika dari bawang merah yang mau dicatatkan dalaM rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Kemarin waktu pencatatan rekor di Stadion Nganjuk diumumkan begitu. Aku pun tak mau ketinggalan dong.
Sampai di alun-alun jam 10 pagi, eh ternyata sudah penuh sesak orang disana. Aku pun langsung masuk kedalamnya. Ternyata eh ternyata lagi, tak hanya ada orang yang sedang membuat replika dari bawang merah, tetapi tenda-tenda yang mengelilinginya yang juga berpameran. Tapi kayaknya memamerkan dan memperjualkan hasil pertanian dari berbagai kelompok tani. Ada juga pameran tanaman hias macam-macam. Juga ada elektonan dari daeler motor berpromosi sambil menghibur masyarakat yang datang.
Hanya saja panasnya alun-alun membuatku tak bisa berlama-lama, apalagi pembuatan replikasi juga baru satu yang jadi, selebihnya bentuk-bentuk yang besar dan rumit masih jauh dari selesai. Wajar saja, karena acara ini akan berlangsung sampai besok. Jadi kalau pengen tahu seperti apa pembuatan replika dari bawang merah ini selesai, mungkin harus datang lagi besok. Tapi bisa menjadi pencatatan rekor lagi enggak ya?

Belajar Melukis

Besok aku ujian praktek mata pelajaran SBK (Seni Budaya dan Ketrampilan). Ujiannya membuat lukisan dan tes mengenai seni budaya di Indonesia. Tes seni budaya mungkin bisa dibaca-baca tak masalah, tapi melukisnya ternyata itu tidaklah mudah. Tidak seperti menggambar, susahnya melukis adalah pada percampuran warna yang mau dilukiskan, nanti jadinya seperti apa.
Aku coba langsung melukis dengan cat air tanpa menggambar sketsanya dulu, hasilnya jelek. Kucoba pakai sketsa hasilnya juga tidak memuaskan. Akhirnya kucoba terus kombinasi gambar dan melukis. Persis seperti lomba mewarnai anak-anak taman kanak-kanak. Berulang-ulang agar tahu kombinasi warna. Tak apalah melatih kepekaan memadu warna memang perlu pengalaman.
Sampai capek menggambar, mencampur warna, habis banyak kertas, crayon, cat air hasilnya tetap saja tak bagus. Akhirnya kuputuskan gambarnya besok saja di sekolah, sekarang tidur dulu, aku sudah capek!

Jalan-Jalan Ke Persawahan

Enaknya hidup di desa adalah tak semua yang kita lakukan harus pakai duit. Banyak gratisannya. Karena kalau tidak gratis pastilah kita tak mampu membayarnya. Seperti gratis menikmati udara segar. Gratis melihat pemandangan alam yang indah. Gratis bermain sepuasnya di ladang yang luas dan masih banyak lagi.
Selain menikmati gratisan karunia Allah, bisa juga sambil berolahraga, atau membantu orang tua. Sambil bermain bola di lapangan bisa menggembala kambing. Bisa juga jalan-jalan melemaskan otot disepanjang pematang sawah sambil membantu orang tua menjaga padi yang siap panen.
Begitulah hidup di desa, sungguh menyenangkan. Asalkan, meski tinggal di desa kita tidak katrok dan tetap tahu informasi terbaru.

Ketiduran Saat Belajar

Aku sekarang mesti banyak belajar, lebih rajin dan disiplin soal waktu, karena sudah mulai memasuki masa-masa ujian. Tapi aku sendiri kadang bingung, kesal karena tak bisa melakukannya dengan sempurna. Kadang di waktu siang atau sore masih pengen main layang-layang atau bersepeda, malamnya pengen nonton tv atau jalan-jalan ke pasar malam. Lha kapan belajarnya?
Kata guruku, belajar itu intinya membaca. Membaca yang ingin dipelajari berulang-ulang sampai mengerti. Al Qur'an saja menurunkan ayat pertamanya iqra yang artinya juga bacalah. Aku juga berusaha membaca buku-buku pelajaran untuk ujian, tapi seringnya ketiduran karena capek membaca. Kalau masku menyarankan untuk membaca dulu, kemudian menjawab soal yang menyertainya kemudian disalin ke buku tulis, maksudnya agar menghindari bosan, tapi tetap membaca berulang kali. Tapi jadi semakin capek, jadinya ya lengah sebentar saja, pastilah sudah masuk ke jurang mimpi yang tak bertepi alias tidur nyenyak. Jadi ya gimana dong?

Perpustakaan Dan Museum Bung Karno

Kalau mengunjungi makam Bung Karno, sekarang ini ada beberapa perbedaan dari sebelumnya, yaitu ada Museum dan Perpustakaan Bung Karno di komplek makam tersebut. Selain itu makam Bung Karno yang dulu didalam rumah kaca, sekarang sudah tidak diberi kaca lagi.
Sebenarnya pas berkunjung ke komplek ini ingin melihat semua yang baru tersebut, tetapi karena bertepatan dengan libur pemilu, museum dan perpustakaan tidak buka, sehingga hanya bisa ziarah makam Bung Karno. Meski begitu, bangunan museum yang menyatu dengan perpustakaan yang begitu megah dengan hiasan relief dan patung Bung Karno, lumayan untuk menghilangkan lelah perjalanan dan kekecewaan tak bisa masuk kedalamnya.
Intinya komplek Makam Bung Karno sekarang semakin bagus dan lengkap dengan semua yang berhubungan dengan Bung Karno. Selain itu setelah menikmati museum, perpustakaan dan ziarah, bisa dilanjutkan dengan belanja souvenir yang terletak di jalur keluar komplek tersebut.

Jalan-Jalan Ke Kota Patria

Libur nasional pemilu tak boleh disia-siakan. Apalagi besoknya juga libur. Kebetulan juga masku ada acara ke luar kota, jadinya ya langsung saja ngikut. Soalnya tujuan perginya adalah Kota Blitar atau sebutannya Kota Patria, belum pernah aku ke kota ini atau melewatinya sekalipun.
Dari Nganjuk berangkat 11-an dengan naik motor. Ternyata jalanan ramai hanya sampai Kota Kediri saja, setelah Kota relatif sepi, jadi bisa santai di perjalanan. Istirahat sebentar di Kandat, Kediri sekitar jam 12 menikmati bakso dan es campur, favoritku. Kemudian melanjutkan perjalanan lagi sampai Blitar sekitar jam satu.
Istirahat sebentar dirumahnya saudaranya teman masku, makan bakso lagi, dan bergelas-gelas es sirup. Kemudian mengunjungi makam proklamator, Bung Karno. Hanya saja capek, perut kenyang membuat mata susah dibuka. Ngantuk banget.

Nongkrong Di Monumen Sudirman

Tempatnya memang tak luas untuk sekedar sebagai tempat berhenti, apalagi letaknya yang berada dekat jembatan dan sekolahan. Namun kalau harus berhenti dan ingin melihat monumen tetap bisa saja.
Mungkin memang monumen ini tidak ditujukan sebagai obyek kunjungan, atau hanya untuk dilihat sambil lalu saja. Terbukti tidak didukung tempat yang luas. Sebenarnya secara letak sudah strategis, tapi karena sempit orang jadi tak memperhatikan keberadaannya. Memang ada sedikit tempat buat kendaraan roda dua di utara monumen. Duduknya bisa di pagar pembatas. Tapi semua itu tak cukup. Apalagi ada warga yang memanfaatkan tempat itu untuk menjemur padi.
Untuk mengingat perjuangan Jenderal Sudirman, bolehlah mampir sebentar di monumen ini. Terletak jalan menuju Air Merambat Roro Kuning di Desa Bajulan, Loceret sebelah SDN Bajulan I.

Mengunjungi Musium Anjuk Ladang

Beberapa waktu yang lalu sempat mengunjungi Musium Kota Kediri, jadi kepengen ke Musium Nganjuk. Setelah peta lokasi wisata, ketemu juga dimana posisi musium. Maklum saja, karena belum pernah ke musium kota sendiri.
Dibandingkan dengan musium Kota Kediri musium Nganjuk jauh lebih besar dan bagus di penataannya. Benda-benda peninggalan sejarah tak semuanya disimpan didalam gedung, sehingga bisa diamati sejak masuk ke area musium. Memang isinya tak jauh beda, tapi penataan yang pas menjadi enak menikmati benda-benda sejarah yang ada disitu. Tak hanya arca, lingga ataupun yoni, bisa juga ditemui keris dan tombak yang menjadi senjata andalan. Ada juga uang koin jaman kerajaan dulu dan juga kerangka binatang langka yang pernah ditemukan di Nganjuk. Dipamerkan juga kerajinan masyarakat yang menjadi ciri khas Nganjuk.
Kebetulan di musium ada pekerjaan renovasi kereta, jadi agak kurang enak berlama-lama di musium. Satu lagi, mengunjungi Musium Nganjuk gratis, tapi tak tahu ya kalau besok-besok harus pakai tiket!?

Belajar Bersama Keluarga

Sebagai anak tunggal sebenarnya aku senang jika pas belajar ditemani keluarga. Tapi seringnya banyak anggota keluarga yang berkumpul justru membuatku tak bisa belajar. Suara dan ributnya mereka malah mengganggu belajarku. Seperti juga sepupuku ini, Anas, tak cuma bersuara gaduh tapi juga selalu mengajakku bermain, jadinya aku tak jadi belajar.
Padahal minggu depan aku sudah mulai mengikuti ujicoba ulangan akhir sekolah, minggu berikutnya ulangan semester, dan ujicoba ulangan yang lain. Lebih repot lagi kalau belajar kelompok sama teman-teman, malah tak bisa serius belajar, karena teman-teman seringnya mengajak bermain juga. Belajar cara bagaimana lagi ya? Soalnya aku kan pengen banget sekolah di SMP 1 atau SMP 2 Nganjuk, kalau nilai ujianku kurang bagus kan jadi tak bisa masuk sekolah pilihanku.

Pangsit Kesukaanku

Soal makanan sebenarnya tak ada masalah bagiku menu apa yang harus masuk perut. Tapi kalau boleh memilih memilih pasti Bakso jelas yang pertama, terus yang kedua adalah pangsit mi.
Kata orang pangsit dan mi ayam sama saja, ternyata ada bedanya lho. Mi ayam itu berasal dari Solo, kalau pangsit mi dari Malang. Tapi penyajiannya bisa dibuat sama karena tergantung selera. Mi ayam menggunakan ayam yang direbus tersendiri dengan bumbu yang jika dicampur dengan mi membuat rasa tersendiri. Sedangkan pangsit menggunakan ayam goreng kering yang dibubuhkan dan makannya tak mesti menggunakan saos.
Aku biasanya makan pangsit di Pangsit Arema, jalan Panglima Sudirman, Nganjuk. Enak dan mengenyangkan. Disini juga bisa tambah bakso jika menginginkan. Dengan segelas es jeruk dan sebungkus krupuk ikan pasti sudah membuat perut penuh.

Aku Dan Bakso

Aku seneng banget jalan-jalan itu benar. Aku suka banget makan bakso itu juga tidak salah. Selain jalan-jalan pastinya menyempatkan makan bakso ditempat tujuan. Begitulah cara memuaskan dua kesukaanku sekaligus. Tapi kalaupun sedang di rumah saja, itu tak masalah karena banyak pedagang bakso keliling yang lewat depan rumah.
Ada warung bakso dekat rumah yang menjadi langgananku. Alasannya pertama karena enak dan cocok dengan lidahku, selain itu harganya juga pas di kantong. Warung bakso Sido Mampir di Desa Kecubung menjadi langgananku sejak lama. Hampir setiap minggu menyempatkan makan bakso disini. Di temani semangkuk es campur yang menyegarkan, mampir di warung ini dijamin perut langsung kenyang.
Warung ini buka siang sampai malam hari, jadi kalau mau mencoba jangan sampai salah waktu. Biasanya ramai-ramainya adalah tengah hari, jadi jangan sampai kecele kehabisan atau tak dapat tempat duduk.

Sejenak Di Monumen dr Sutomo

Kalau ke Loceret untuk jalan-jalan, jangan hanya ke Air Merambat Roro Kuning dan Monumen Jenderal Sudirman di Bajulan. Tak jauh dari jalur menuju Roro Kuning bisa ditemui obyek bersejarah lainnya Monumen dan Musium dr Sutomo. Tempat tinggal dr Sutomo yang dijadikan kenang-kenangan.
Tempat tinggal dr Sutomo berada di Desa Ngepeh atau sekitar 10 km dari Nganjuk ke arah selatan. Di lokasi tersebut terdapat patung dr Sutomo, musium dan rumah joglo yang terbuka. Hanya saja untuk musium sepertinya tidak dibuka meski hari minggu atau hari libur dimana banyak orang yang datang mengunjungi. Jadinya kalau ketempat tersebut selain melihat monumen, biasanya banyak orang beristirahat atau sekedar kumpul-kumpul bersama keluarga atau teman.
Tempat yang luas ini bisa juga dimanfaatkan untuk tempat pertemuan atau sekedar berolahraga ringan.

Peninggalan Sejarah Candi Ngetos

Libur sehari lumayan buat jalan-jalan. Maunya lihat artis ibukota yang sedang mengiringi kampanye, tapi kata ibuku, anak-anak tak boleh ikut kampanye, jadinya malah bingung mau pergi kemana. Setelah keliling Alun-alun Nganjuk dua putaran, terus lihat peta lokasi obyek wisata di sebelah selatan alun-alun, jadi pengen ke Ngetos. Naik gunung sekaligus lihat Candi Ngetos.
Sebelum kesana, menyiapkan bekal dulu untuk perjalanan. Beli teh kemasan buat minum dan beberapa bungkus snack untuk camilan. Setelah dirasa cukup dan mengisi bensin di SPBU Berbek, perjalanan diteruskan ke selatan yang semakin menaik. Sampai Desa Kuncir belok kiri mengikuti alur sungai terus belok kanan tak berbelok lagi. Perjalanan sekitar 30 menit seperti tak terasa, apalagi udara yang sejuk menyapa sejak melewati Kuncir. Sambil menikmati pemandangan perbukitan yang hijau tak terasa sudah sampai tempat tujuan.
Mengamati sebentar Candi Ngetos, jadi ingin melihat dari dekat. Tapi sayangnya pagar terkunci rapat, terpaksa hanya bisa melihat dari luar pagar. Tak tahu mengapa tak diperbolehkan masuk. Kecewa karena hanya bisa mengamati dari jauh membuat cepat bosan. Tak berlama-lama dengan kebosanan, sementara semakin siang semakin panas. Jalan-jalanpun dilanjutkan ke arah pegunungan. Menuju Klodan, berhenti sebentar di lembah curam diantara Kecamatan Berbek dan Loceret untuk menikmati bekal sambil bermain air disitu, terus pulang lewat Bajulan.

Ponsel Baru Semangat Baru

Seneng banget akhirnya punya handphone sendiri. Dulu pingin main ponsel aja mesti pinjam ibu. Sudah begitu, hp-nya cuma cdma phone yang lagi ngetrend itu. Sekarang lumayan, meski cuma Nokia 3120 Classic.
Sebenarnya juga tak menyangka dapat hp ini. Harganya murah tapi cukup lengkap fiturnya dan termasuk hp keluaran baru. N3120 Classic ternyata bisa 3G, video call dengan kamera depan, berkamera 2 megapiksel dengan flash, bisa nonton tv via 3G, ada radio dan kartu memori. Layarnya juga jernih seperti ponsel Nokia terbaru berukuran 320x240, 16 juta warna. Buat anak sd, itu sudah lebih dari cukup.
Dengan ponselku, aku bisa kirim email langsung dari ponsel, mengirim foto ke wapsiteku, membuat tulisan di blogku lewat opera mini yang sudah ada di hp. Menyenangkan banget. Sudah begitu pas beli ponsel, dapat nomor bagus juga. Mau hubungi aku? Nomorku 085235xyzxyz, maaf ternyata tak diijinkan oleh ibu memberikan nomor sembarangan.

Ke Musium Kota Kediri

Musium Kota Kediri diberi nama Musium Airlangga. Tempatnya satu lokasi dengan Goa Selomangleng. Untuk masuk akan dikenakan tarif yang cukup murah.
Di dalamnya banyak berjajar benda-benda purbakala peninggalan jaman Kerajaan Kediri dahulu. Kebanyakan berupa benda-benda seperti arca, yoni, prasasti benda sejenis lainnya. Ada juga perahu dari kayu yang terpajang disitu tapi kebanyakan benda yang terbuat dari batu.
Karena tempatnya hanya satu rumah, jadi ya tak perlu banyak waktu yang diperlukan untuk melihat-lihat seluruh isi ruangan musium. Ya lumayanlah tambah pengetahuan tentang benda-benda jaman kerajaan dahulu.

Minggu Di Gua Selomangleng

Ramai sekali Area Selomangleng di hari minggu. Terutama menuju ke Gua Selomangleng. Parkir penuh, pedagang yang berjejer dan pengunjung yang berombongan menuju gua.
Langsung saja dari tempat parkir menuju obyek peninggalan Kerajaan Kediri ini. Bertemu dengan gundukan batu besar yang berlubang. Itulah ternyata Gua Selomangleng. Gundukan batu dengan dua lubang. Tapi lubang gua agak tinggi, sehingga harus mendaki dulu atau lewat jalan undakan yang disediakan. Meski begitu menuju lubang gua tetap berbahaya dengan kemungkinan terpeleset. Terbukti seorang ibu-ibu salah satu pengunjung terpeleset dan jatuh namun tak sampai terjatuh kebawah.
Didepan gua langsung tercium bau kemenyan, juga banyak bunga yang ditebar ditempat ada candinya atau di altar. Ada tiga ruang didalam gua. Dua diantaranya gelap. Ada juru kunci di salah satu ruang dan ada tempat untuk duduk. Sejuk hawa didalam gua.
Puas melihat-lihat gua, bisa menikmati sejuknya taman atau naik keatas bukit. Bisa jalan-jalan berkeliling gundukan batu atau bersantai di tempat duduk yang ada di area ini. Di area ini juga bisa ditemui Musium Kota Kediri dan Wisata Air Selomangleng.

Belajar Lewat Internet

Mendekati Ujian Akhir Nasional, waktu untuk belajar mesti ditingkatkan. Harus diluangkan waktu lebih banyak untuk minimal sekedar membaca buku atau yang berkaitan dengan pelajaran sekolah. Apabila tak bisa atau tidak suka berlama-lama membaca buku teks, bisa dengan cara lain yaitu lewat internet.
Memang sekarang sudah ada buku pelajaran elektronik yang bisa langsung dibaca lewat komputer, tapi isinya sama saja dengan buku paket teks yang ada di sekolah, sehingga bisa cepat membosankan. Kalau terhubung internet bisa banyak menemui kumpulan soal yang bisa didownload atau bisa langsung menjawab soal-soal secara interaktif, sehingga bisa mencoba menjawab soal dan mengetahui hasilnya secara langsung.
Selain itu bisa menambah wawasan mengenai hal yang berkaitan dengan pelajaran dari berbagai sumber termasuk hal-hal yang baru terjadi seperti melintasnya komet dan asteroid dan lainnya. Jadi kalau bosan belajar dengan membaca buku, bisa dengan cara online lewat internet.

Nonton Pertandingan Persik

Senengnya bisa nonton lagi laga Persik di kandangnya Stadion Brawijaya, Kediri. Soalnya selama Indonesia Super League digelar satu putaran, tak sempat nonton ke stadion. Kadang karena tak ada teman atau jadwal tanding Persik yang tidak di Sabtu siang sehingga tidak diijinkan ibu.
Kebetulan pertandingan kali ini yang pertama dikandang bagi Persik di putaran kedua. Meski Persik sekarang banyak kehilangan pemain tenar dibagian penyerang, seperti Budi Sudarsono yang membela Sriwijaya FC ataupun Christian Gonzales yang kini di Persib Bandung, Persik tetap bisa menang lewat gol Saktiawan Sinaga.
Setelah pertandingan usai pulang bersama Persikmania menuju Nganjuk pawai ramai-ramai. Bahkan beberapa Persikmania Grogol memenuhi bagian jalan sepanjang perjalanan sehingga memacetkan jalan. Sebelum jam tujuh malam sudah tiba di rumah lagi.

Rajin Belajar Jelang Ujian

Kata ibu rajin pangkal pandai, makanya aku pun mesti berusaha rajin belajar biar tambah pintar. Memang agak sulit belajar saat ujian telah mendekat waktunya. Sehingga perlu membagi waktu yang pas agar belajar tidak membosankan atau malah membebani kita.
Salah satunya perlu ada waktu untuk bermain, kan kita masih anak-anak, jadi bermain harus ada walaupun sebisa mungkin bermainnya menambah pengetahuan kita. Seperti bermain internet yang kita bisa bermain dan belajas, atau jalan-jalan yang membuat pikiran kita segar sehingga sewaktu belajar kita lebih mudah memahaminya.
Tapi yang jelas, karena waktu ujian yang sudah semakin dekat, tak boleh tidak kita harus menambah jam belajar kita. Bisa belajar sendiri, membaca kembali pelajaran-pelajaran yang telah lalu atau mengikuti les pelajaran.

Pantai Memang Menyenangkan

Biasa tinggal di tengah pulau jauh dari laut sehingga begitu merasakan kegembiraan saat bertemu pantai. Hal yang berbeda setiap hari memandang gunung, mendaki bukit, atau paling-paling bertemu waduk atau sungai kalau mau bermain air. Tapi waduk dan sungai kan berbeda dengan laut.
Ombak laut yang bergulung-gulung menuju pantai kadang membuat hati jadi ngeri. Mungkin karena tak terbiasa. Apalagi ombak laut selatan yang sedang besar-besarnya. Jadinya melihat dari pantai pun mesti hati-hati. Lengah sedikit bisa terseret ombak ketengah laut. Nyawa bisa melayang.
Menyenangkannya lagi bisa menikmati dua pantai berbeda dalam waktu yang tidak lama. Jadi melengkapi pengalamanku yang hanya anak gunung. Wah benar-benar pengalaman yang tak terlupakan. Kapan ya bisa ke pantai lagi? Jadi ketagihan.

Tour Ke Jawa Tengah (3)

Dari Kebumen menuju ke Gombong ke rumahnya Rifdan. Setelah istirahat sebentar kemudian melanjutkan ke Pantai Logending daerah pesisir selatan berbatasan dengan Cilacap. Orang lebih mengenalnya dengan Pantai Ayah.
Disini selain bisa menikmati suasana pantai selatan, bisa juga berperahu mengarungi sungai yang membatasi Kebumen dan Cilacap. Bisa juga hanya sekedar menikmati suasana pantai dari jembatan air yang tersedia atau hanya menikmati makanan laut dari warung-warung yang berjejer ditepi pantai.
Kebetulan waktu tiba di pantai ini air laut sedang pasang sehingga dilarang turun ke air. Karena matahari masih panas menyengat, akhirnya diputuskan makan dulu di warung Bu Nanang. Lumayan memuaskan. Sepiring Nasi putih, udang goreng saos, bawal bakar sambal terasi, oseng-oseng kangkung beserta lalapan kol dan mentimun dan segelas es jeruk segera berpindah dari atas meja masuk ke perut. Bikin kekenyangan.
Setelah istirahat sebentar, kemudian mencoba berperahu motor menyusuri sungai. Pemandangan indah dari perbukitan yang menghijau, asyiknya berperahu karena tak pernah naik perahu menjadi kesenangan tersendiri. Sampai-sampai tak terasa hampir setengah jam berperahu.
Karena sudah tidak memungkinkan untuk bermain air di pantai dan waktu yang sudah sore, akhirnya memilih untuk segera pulang. Mampir sebentar ke rumah Rifdan, berpamitan dan kembali pulang ke Nganjuk. Kali ini tak ingin berganti-ganti angkutan umum, langsung naik bus menuju Jogjakarta kemudian berganti Bus jurusan Surabaya turun di Terminal Anjuk Ladang. Dari Kebumen jam tujuh malam, sampai Nganjuk lagi jam setengah empat pagi. Cukup melelahkan tapi juga menyenangkan.

Tour Ke Jawa Tengah (2)

Sesampainya di Kutoarjo, istirahat sebentar di Desa Butuh. Ketemu dengan teman baru Rifdan. Malamnya menikmati bebek goreng dan burung dara goreng di warung makan Podo Moro. Setelah kenyang, langsung berangkat menuju Kebumen, tepatnya ke Desa Klapasawit, Buluspesantren untuk bermalam.
Paginya bersama Rifdan, Reza, Rafa, dan Mas Asmi pergi ke Pantai Bocor. Pantai yang dulu sepi-sepi saja, sekarang tak kalah dengan Pantai Parangtritis di Jogjakarta. Ramai sekali pagi itu apalagi pas hari Minggu. Pemandangan luas hamparan pasir pantai dan deburan ombak laut selatan yang bergunung-gunung menghantam pantai. Mengasyikan sekali menikmatinya sambil bermain pasir dan mencari ketam dari dalam pasir.
Begitu asyiknya sampai tak terasa hari semakin siang. Puas bermain air asin, bisa membersihkan diri sambil berenang di persewaan kolam buatan yang airnya tawar. Setelah bersih dan puas bermain air, terus pulang kembali ke Klapasawit untuk melanjutkan perjalanan ke daerah Gombong.

Tour Ke Jawa Tengah (1)

Hari ini aku mulai jalan-jalan lagi. Meskipun di musim hujan dan bukan pada liburan sekolah. Mumpung ada kesempatan.
Perjalanan dimulai dari rumah jam 7.30, karena belum punya sandal, terpaksa mampir dulu ke toko di Kramat buat beli sandal. Langsung ke stasiun Nganjuk naik kereta pertama menuju Jawa Tengah. Karena daerah jawa tengah bagian selatan maka naik kereta Pasundan. Langsung beli tiket menuju tujuan pertama Kutoarjo, Purworejo.
Sayangnya hari ini Sabtu malam Minggu jadi kereta penuh sesak penumpang sehingga tak dapat tempat duduk. Dari gerbong depan sampai paling belakang tak ada tempat sedikit pun bahkan untuk berdiri maklum kereta kelas ekonomi.
Alhasil karena tak tahan berdiri terpaksa naik keretanya hanya sampai Madiun, kemudian ganti naik bus menuju Solo. Dari Solo baru menuju Kutoarjo naik kereta express, Pramexs.
Berangkat dari Nganjuk pukul 8.20, Madiun 9.50, Solo 13.40 sampai Kutoarjo jam 16.50. Benar-benar perjalanan yang melelahkan.

Liburan Melihat Rusa (2)

Mau melihat rusa lagi? Bisa saja. Kalau ke Roro Kuning tempatnya diatas bukit, jalannya agak susah, bisa ke tempat lain yang juga tersedia penangkaran rusa. Salah satunya adalah waduk gerak Prambon - Gampengrejo.
Meski tidak sebanyak di Bajulan, disini ada beberapa ekor rusa, seekor kasuari dan beberapa ekor monyet. Hanya saja tempatnya agak terbuka sehingga lumayan panas. Yang jelas kalau hanya ingin melihat rusa, tak perlu ke kebun binatang. Sambil piknik ataupun olahraga, mengisi liburan tetap bisa dilakukan. Tak perlu jauh dari rumah dan keluar banyak duit.

Liburan Melihat Rusa (1)

Sungguh tidak enak libur semester tapi hanya dihabiskan dirumah saja. Membosankan. Apalagi dirumah tidak ada teman karena mereka bepergian ke saudara mereka diluar kota, wah semakin kesepian.
Karena tidak ada acara bepergian keluar kota, bisa kok sedikit bersantai menghibur diri. Tak perlu jauh-jauh, di Nganjuk aja, setiap saat bisa ke tempat tersebut. Salah satunya adalah bercengkerama dengan hewan liar. Tak harus ke kebun binatang untuk itu, beberapa obyek wisata sudah melengkapinya dengan beberapa koleksi hewan. Satu diantaranya obyek wisata air merambat Roro Kuning yang juga menyediakan kandang penangkaran rusa. Kandang bisa didekati bahkan bisa bersentuhan denga rusanya. Apalagi kalau membawa makanan, pasti lebih mudah mengundang hewan tersebut untuk datang.
Sambil menikmati suasana sejuk udara pegunungan, tak terasa pastilah waktu cepat berlalu. Tak terasa hari telah Kamis, libur tinggal empat hari lagi.

Libur Di Taman Wisata Waduk Gerak

Ramai sekali Taman Wisata Waduk Gerak Waru Turi saat libur. Hampir semua tempat sepanjang penuh dengan kendaraan. Taman bermain anak pun penuh pengunjung. Tempat-tempat terbuka juga terisi orang-orang yang piknik.
Memang taman wisata satu ini cukup komplet. Disini bisa memancing, naik perahu motor, melihat hewan peliharaannya yaitu rusa dan burung kasuari. Bagi anak-anak tersedia taman hiburan. Bisa juga kalau mau berolahraga di tempat ini. Makanya di taman tak hanya kendaraan motor atau mobil yang terlihat, tapi juga mobil berkereta dengan banyak penumpang juga memasuki taman.
Tapi taman wisata selalu digunakan orang untuk pacaran, tidak taman ini, kalibening, banyak orang yang berduaan berpelukan disepanjang tempat. Belum lagi yang berada dibalik semak-semak atau dibalik gerumbulan pohon bambu. Jadi bagaimana begitu?!

Pemandangan Indah Kalibening

Berekreasi murah tapi tetap menyenangkan tak sulit ditemukan. Terutama wisata alam atau obyek milik pemerintah yang dibuka untuk umum di Nganjuk, Kediri, atau Madiun. Salah satunya adalah Waduk Kalibening di Saradan, Madiun.
Seperti waduk umumnya, Kalibening berfungsi menampung air, tapi dibuka juga untuk umum sebagai tempat rekreasi terutama untuk keluarga. Sehingga di waduk pun disediakan perahu yang bisa disewa pengunjung, tersedia pula penangkaran rusa yang disuka anak-anak. Atau menjadi area yang bagus untuk yang suka memancing. Tempat-tempat duduk dan tempat istiarahat di tepi waduk juga tersedia selain beberapa tempat bermain untuk anak-anak.
Jadi kalo ke Kalibening bisa berekreasi, berolahraga, atat sekedar bersantai menikmati indahnya pemandangan waduk dengan latar belakang Pegunungan Kendeng.

Sedudo, Obyek Wisata Diatas Awan

Jalan-jalan ke obyek wisata Air Terjun Sedudo berarti berwisata keatas awan. Bagaimana tidak? Tempat wisatanya kan sudah diatas Pegunungan Wilis. Kalau beruntung sepanjang perjalanan menuju kesana, bisa melihat awan yang berada dibawah jalan yang dilalui. Jadi tidak salah kalo disebut berwisata keatas awan.
Air Terjun Sedudo yang terletak di Desa Ngliman merupakan obyek wisata paling terkenal di Nganjuk. Makanya orang tahunya hanya obyek wisata ini yang ingin dikunjungi jika pergi ke Nganjuk. Tak salah memang, tapi Nganjuk masih punya banyak obyek wisata alam sejenis, seperti Air Merambat Roro Kuning di Bajulan atau Air Terjun Singokromo di Ganter.
Jalan yang naik turun, udara yang sejuk dan pemandangan indah dapat dinikmati sepanjang perjalanan. Akan tetapi, pastinya kalo akan berkunjung ke obyek-obyek wisata alam tersebut, harus mempersiapkan fisik dan kondisi kendaraan. Jangan sampai kerepotan oleh hal-hal yang tak diinginkan saat naik maupun kembali pulang.

Rekreasi Sambil Olahraga Di Margotrisno

Kalau ingin berekreasi sekaligus berolahraga, jalan-jalanlah ke obyek wisata Gua Margotrisno di Ngluyu. Mengapa? Karena untuk mencapai Gua harus berjalan agak mendaki dulu dari tempat parkir kearah hutan. Berjalan menuju gua lebih kurang satu kilometer, cukup untuk membuat badan berkeringat. Namun jika tidak menginginkan sambil olahraga, tersedia beberapa tempat pemberhentian untuk istirahat.
Yang jelas, Margotrisno merupakan wisata yang menyehatkan. Membuat badan berolahraga, sambil menghirup udara segar karena udara hutan. Seperti wisata alam.
Selain obyek wisata gua, bagi anak-anak disediakan pula kolam renang untuk bermain. Untuk kolam renang sangat ramai di hari Minggu atau hari libur.

Sejuknya Roro Kuning

Berwisata ke air merambat Roro Kuning, setelah menikmati dingin air kolam atau berenang di kolam anak-anak, akan lebih mengasyikan kalau kemudian bisa jalan-jalan menikmati suasana alam Bajulan.
Kalau mendaki kearah bukit, bisa merasakan segarnya udara hutan sejenis yang berupa pepohonan pinus. Memang lumayan menguras tenaga saat mendaki, tapi bisa menikmati segarnya udara hutan yang masih murni, cukup sepadan dengan capeknya.
Setelah dari hutan bisa turun ke sungai atau di penangkaran rusa di sebelah barat area Roro Kuning. Bermain air di sungai yang bening atau bercanda dengan rusa-rusa yang dipelihara disitu. Selain itu bisa turun sedikit dari area Roro Kuning menuju rumah peninggalan Jenderal Sudirman, disana bisa untuk istirahat atau sekedar duduk sambil mengobrol santai bersama-sama.

Melihat Anak Kelud

Terasa kurang kalau jalan-jalan ke Kabupaten Kediri tanpa mampir ke Gunung Kelud. Sebelum meletus tahun 2007, Gununp Kelud punya danau di kawahnya, namun sekarang sudah tidak ada lagi. Sejak dibuka lagi tahun 2008, bisa dilihat danau telah hilang berubah menjadi gunung kecil tepat ditengah-tengah kawah. Itulah Anak Kelud.
Melihat Anak Kelud bisa dengan cara mendekati gunung kecil ini, namun berbahaya karena gundukan gunung kecil ini katanya belum stabil dan terus tumbuh dan tercium bau belerang yang menyengat.
Tapi menikmati Anak Kelud bisa dengan cara lain yang tak kalah menarik, yakni dengan cara menaiki puncak Kelud. Cara satu ini dengan cara menaiki tangga yang telah disediakan menuju puncak. Hasilnya luar biasa, dilihat dari puncak anak gunung terlihat indah. Hanya saja menaiki tangga yang mencapai ratusan undakan memerlukan tenaga yang besar juga. Naik ke puncak ini juga punya daya tarik sendiri, karena setelah berada di puncak, tak hanya bisa menikmati Anak Kelud, tapi juga bisa melihat Kota Kediri jika beruntung cuaca sedang baik.

Bersantai Di Simpang Lima

Kalau jalan-jalan ke Kediri, setelah berkeliling kota jangan lupa menyempatkan diri ke Simpang Lima Gumul. Dari kota menempuh perjalanan kurang lebih lima kilometer ke timur arah Pare. Simpang Lima sepertinya mencontoh Simpang Lima yang terkenal di Semarang, namun lebih modern dengan bangunan monumen ditengahnya. Monumen ini sepertinya juga mencontoh bangunan serupa yang ada di Paris, Perancis. Meski masih dalam tahap pembangunan, namun keindahan monumen sudah bisa dinikmati sekarang ini.
Dari dalam monumen bisa menyaksikan lalu lalang lalu lintas di jalan memutar yang mengitari monumen. Selain itu, suasana di dalam monumen juga nyaman dengan angin semilirnya. Makanya banyak sekali pengunjung di hari Minggu atau hari libur yang berkunjung ke tempat ini. Mereka bersantai bersama keluarga, berpiknik atau hanya sekedar menghabiskan waktu menikmati suasana Simpang Lima. Simpang Lima Gumul bisa dijadikan pilihan tempat berkumpul bersama keluarga karena di hari minggu atau hari libur juga tersedia kereta anak keliling atau hiburan lainnya.

Inilah Aku, Faris

Nama lengkapku Muhammad Faris Eka Setyawan. Lahir di Nganjuk, 23 Agustus 1997. Aku sekarang bersekolah di SDN Putukrejo, Loceret.
Hobbyku bermain layang-layang, jalan-jalan keliling Nganjuk, dan tentu saja internetan, untuk bloging. Selain belajar setiap hari, karena mau ujian nasional.
Selain itu aku juga suka sepakbola, sebagai pemain maupun penonton. Di sekolahku aku adalah striker. Tim favoritku adalah tim nas Spanyol, tim nas Argentina, Liverpool, Inter Milan, dan Persik Kediri. Makanya aku juga sering nonton tv kalau tim-tim itu bertanding. Terutama untuk Persik aku sering nonton langsung ke Stadion Brawijaya, Kediri kalau Persik main di hari Sabtu atau Minggu.
Aku ingin punya banyak teman yang punya kesukaan sama denganku, jadi buat teman-teman yang ingin berkenalan denganku, tak perlu sungkan-sungkan. Buat teman-teman yang ingin melihat wapsiteku bisa melalui http://anaknganjuk.peperonity.com/