Wednesday, April 29, 2009

Belajar Melukis

Besok aku ujian praktek mata pelajaran SBK (Seni Budaya dan Ketrampilan). Ujiannya membuat lukisan dan tes mengenai seni budaya di Indonesia. Tes seni budaya mungkin bisa dibaca-baca tak masalah, tapi melukisnya ternyata itu tidaklah mudah. Tidak seperti menggambar, susahnya melukis adalah pada percampuran warna yang mau dilukiskan, nanti jadinya seperti apa.
Aku coba langsung melukis dengan cat air tanpa menggambar sketsanya dulu, hasilnya jelek. Kucoba pakai sketsa hasilnya juga tidak memuaskan. Akhirnya kucoba terus kombinasi gambar dan melukis. Persis seperti lomba mewarnai anak-anak taman kanak-kanak. Berulang-ulang agar tahu kombinasi warna. Tak apalah melatih kepekaan memadu warna memang perlu pengalaman.
Sampai capek menggambar, mencampur warna, habis banyak kertas, crayon, cat air hasilnya tetap saja tak bagus. Akhirnya kuputuskan gambarnya besok saja di sekolah, sekarang tidur dulu, aku sudah capek!

Monday, April 20, 2009

Jalan-Jalan Ke Persawahan

Enaknya hidup di desa adalah tak semua yang kita lakukan harus pakai duit. Banyak gratisannya. Karena kalau tidak gratis pastilah kita tak mampu membayarnya. Seperti gratis menikmati udara segar. Gratis melihat pemandangan alam yang indah. Gratis bermain sepuasnya di ladang yang luas dan masih banyak lagi.
Selain menikmati gratisan karunia Allah, bisa juga sambil berolahraga, atau membantu orang tua. Sambil bermain bola di lapangan bisa menggembala kambing. Bisa juga jalan-jalan melemaskan otot disepanjang pematang sawah sambil membantu orang tua menjaga padi yang siap panen.
Begitulah hidup di desa, sungguh menyenangkan. Asalkan, meski tinggal di desa kita tidak katrok dan tetap tahu informasi terbaru.

Thursday, April 16, 2009

Ketiduran Saat Belajar

Aku sekarang mesti banyak belajar, lebih rajin dan disiplin soal waktu, karena sudah mulai memasuki masa-masa ujian. Tapi aku sendiri kadang bingung, kesal karena tak bisa melakukannya dengan sempurna. Kadang di waktu siang atau sore masih pengen main layang-layang atau bersepeda, malamnya pengen nonton tv atau jalan-jalan ke pasar malam. Lha kapan belajarnya?
Kata guruku, belajar itu intinya membaca. Membaca yang ingin dipelajari berulang-ulang sampai mengerti. Al Qur'an saja menurunkan ayat pertamanya iqra yang artinya juga bacalah. Aku juga berusaha membaca buku-buku pelajaran untuk ujian, tapi seringnya ketiduran karena capek membaca. Kalau masku menyarankan untuk membaca dulu, kemudian menjawab soal yang menyertainya kemudian disalin ke buku tulis, maksudnya agar menghindari bosan, tapi tetap membaca berulang kali. Tapi jadi semakin capek, jadinya ya lengah sebentar saja, pastilah sudah masuk ke jurang mimpi yang tak bertepi alias tidur nyenyak. Jadi ya gimana dong?

Saturday, April 11, 2009

Perpustakaan Dan Museum Bung Karno

Kalau mengunjungi makam Bung Karno, sekarang ini ada beberapa perbedaan dari sebelumnya, yaitu ada Museum dan Perpustakaan Bung Karno di komplek makam tersebut. Selain itu makam Bung Karno yang dulu didalam rumah kaca, sekarang sudah tidak diberi kaca lagi.
Sebenarnya pas berkunjung ke komplek ini ingin melihat semua yang baru tersebut, tetapi karena bertepatan dengan libur pemilu, museum dan perpustakaan tidak buka, sehingga hanya bisa ziarah makam Bung Karno. Meski begitu, bangunan museum yang menyatu dengan perpustakaan yang begitu megah dengan hiasan relief dan patung Bung Karno, lumayan untuk menghilangkan lelah perjalanan dan kekecewaan tak bisa masuk kedalamnya.
Intinya komplek Makam Bung Karno sekarang semakin bagus dan lengkap dengan semua yang berhubungan dengan Bung Karno. Selain itu setelah menikmati museum, perpustakaan dan ziarah, bisa dilanjutkan dengan belanja souvenir yang terletak di jalur keluar komplek tersebut.

Friday, April 10, 2009

Jalan-Jalan Ke Kota Patria

Libur nasional pemilu tak boleh disia-siakan. Apalagi besoknya juga libur. Kebetulan juga masku ada acara ke luar kota, jadinya ya langsung saja ngikut. Soalnya tujuan perginya adalah Kota Blitar atau sebutannya Kota Patria, belum pernah aku ke kota ini atau melewatinya sekalipun.
Dari Nganjuk berangkat 11-an dengan naik motor. Ternyata jalanan ramai hanya sampai Kota Kediri saja, setelah Kota relatif sepi, jadi bisa santai di perjalanan. Istirahat sebentar di Kandat, Kediri sekitar jam 12 menikmati bakso dan es campur, favoritku. Kemudian melanjutkan perjalanan lagi sampai Blitar sekitar jam satu.
Istirahat sebentar dirumahnya saudaranya teman masku, makan bakso lagi, dan bergelas-gelas es sirup. Kemudian mengunjungi makam proklamator, Bung Karno. Hanya saja capek, perut kenyang membuat mata susah dibuka. Ngantuk banget.

Tuesday, April 7, 2009

Nongkrong Di Monumen Sudirman

Tempatnya memang tak luas untuk sekedar sebagai tempat berhenti, apalagi letaknya yang berada dekat jembatan dan sekolahan. Namun kalau harus berhenti dan ingin melihat monumen tetap bisa saja.
Mungkin memang monumen ini tidak ditujukan sebagai obyek kunjungan, atau hanya untuk dilihat sambil lalu saja. Terbukti tidak didukung tempat yang luas. Sebenarnya secara letak sudah strategis, tapi karena sempit orang jadi tak memperhatikan keberadaannya. Memang ada sedikit tempat buat kendaraan roda dua di utara monumen. Duduknya bisa di pagar pembatas. Tapi semua itu tak cukup. Apalagi ada warga yang memanfaatkan tempat itu untuk menjemur padi.
Untuk mengingat perjuangan Jenderal Sudirman, bolehlah mampir sebentar di monumen ini. Terletak jalan menuju Air Merambat Roro Kuning di Desa Bajulan, Loceret sebelah SDN Bajulan I.

Sunday, April 5, 2009

Mengunjungi Musium Anjuk Ladang

Beberapa waktu yang lalu sempat mengunjungi Musium Kota Kediri, jadi kepengen ke Musium Nganjuk. Setelah peta lokasi wisata, ketemu juga dimana posisi musium. Maklum saja, karena belum pernah ke musium kota sendiri.
Dibandingkan dengan musium Kota Kediri musium Nganjuk jauh lebih besar dan bagus di penataannya. Benda-benda peninggalan sejarah tak semuanya disimpan didalam gedung, sehingga bisa diamati sejak masuk ke area musium. Memang isinya tak jauh beda, tapi penataan yang pas menjadi enak menikmati benda-benda sejarah yang ada disitu. Tak hanya arca, lingga ataupun yoni, bisa juga ditemui keris dan tombak yang menjadi senjata andalan. Ada juga uang koin jaman kerajaan dulu dan juga kerangka binatang langka yang pernah ditemukan di Nganjuk. Dipamerkan juga kerajinan masyarakat yang menjadi ciri khas Nganjuk.
Kebetulan di musium ada pekerjaan renovasi kereta, jadi agak kurang enak berlama-lama di musium. Satu lagi, mengunjungi Musium Nganjuk gratis, tapi tak tahu ya kalau besok-besok harus pakai tiket!?

Saturday, April 4, 2009

Belajar Bersama Keluarga

Sebagai anak tunggal sebenarnya aku senang jika pas belajar ditemani keluarga. Tapi seringnya banyak anggota keluarga yang berkumpul justru membuatku tak bisa belajar. Suara dan ributnya mereka malah mengganggu belajarku. Seperti juga sepupuku ini, Anas, tak cuma bersuara gaduh tapi juga selalu mengajakku bermain, jadinya aku tak jadi belajar.
Padahal minggu depan aku sudah mulai mengikuti ujicoba ulangan akhir sekolah, minggu berikutnya ulangan semester, dan ujicoba ulangan yang lain. Lebih repot lagi kalau belajar kelompok sama teman-teman, malah tak bisa serius belajar, karena teman-teman seringnya mengajak bermain juga. Belajar cara bagaimana lagi ya? Soalnya aku kan pengen banget sekolah di SMP 1 atau SMP 2 Nganjuk, kalau nilai ujianku kurang bagus kan jadi tak bisa masuk sekolah pilihanku.